Selasa, 13 Oktober 2009

BUDIDAYA MANGGA GADUNG

mangga
MANGGA GADUNG
( Family Anacardiaceae )

Deskripsi

Mangga ini banyak ditemukan di sentral produksi mangga di Jawa Timur, yaitu di Probolinggo. Jenis mangga ini cukup populer di kalangan penggemar buah mangga. Rasanya yang manis seperti mangga arumanis merupakan salah satu keistimewaannya. Bentuk buahnya pun mirip dengan mangga arumanis, yaitu bulat panjang, berlekuk, dan berparuh jelas. Kulit buahnya berwarna hijau – meskipun_ buah sudah tua – dengan bintik-bintik kelenjar berwarna keputihan. Daging buah tebal dan berwarna kuning kemerahan. Rasanya manis segar dan aromanya harum. Ukuran buahnya termasuk agak besar, berat rata-rata 400-450 g.

Manfaat

Sebagai buah meja atau sebagai minuman.

Syarat Tumbuh

Tanaman mangga termasuk tanaman dataran rendah. Tanaman ini dapat tumbuh dan berkembang baik di daerah dengan ketinggian antara 0-300 m di atas permukaan laut. Meskipun demikian, tanaman ini juga masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1.300 m di atas permukaan laut. Daerah dengan curah hujan antara 750-2.250 mm per tahun dan temperatur 24-27° C merupakan tempat tumbuh yang baik untuk tanaman buah ini. Jenis tanah yang disukainya adalah tanah yang gembur, berdrainase baik, ber-pH antara 5,5-6, dan dengan kedalaman air tanah antara 50-150 cm.

Pedoman Budidaya

Perbanyakan tanaman: Umumnya, tanaman mangga diperbanyak dengan okulasi, walaupun dapat pula dengan sambung pucuk dan cangkok. Sebagai batang bawah digunakan semai mangga madu, cengkir (indramayu), dan bapang. Penggunaan bibit dari biji tidak dibenarkan, kecuali untuk batang bawah. Batang bawah yang tidak serasi (inkompatibel) berpengaruh kurang baik terhadap pertumbuhan dan pembuahan (produksi buah, bentuk buah, dan rasa daging buah) batang atas. Pembuatan bibit (semaian dan okulasi) biasanya langsung dilakukan di kebun. Kemudian, dipindahkan ke polibag setelah tinggi tunas sekitar 20 cm. Budi daya tanaman: Bibit ditanam dalam lubang tanam berukuran 60 cm x 60 cm x 50 cm dengan jarak tanam 8-12 m. Setiap lubang diberi pupuk kandang yang telah jadi sebanyak 1-2 blek bekas minyak tanah atau 20 kg. Bibit okulasi ditanam di lahan setelah mencapai ketinggian lebih dari 75 cm. Pupuk buatan yang diberikan berupa campuran 200 kg urea, 500 kg TSP (667 kg SP-36), dan 150 kg KCl per hektar atau 200 g urea, 500 g TSP, dan 150 g KCl per tanaman.

Pemeliharaan

Pemupukan dilakukan empat kali dengan selang tiga bulan. Dosisnya meningkat sesuai dengan umur tanaman. Setelah mencapai tinggi 1 m, bibit dipangkas pada perbatasan bidang pertumbuhan agar dapat bercabang banyak. Cabang ini dipelihara 2-3 tunas per cabang. Pemangkasan diulang setelah cabang baru mencapai panjang 1 m, demikian seterusnya hingga diperoleh susunan 1-3-9 cabang.

Hama dan Penyakit

Hama yang merisaukan adalah penggerek batang (Cryptorrhynchus sp.) dan kumbang cicade (Idiocerus niueosparsus). Serangga hama pengisap Idiocerus sangat merusak bunga mangga hingga berguguran. Jumlah bunga betina rendah dengan pembuahan oleh tepung sari yang lemah. Serangan serangga (wereng) menyebabkan produksi mangga rendah. Hama ini dapat diatasi dengan semprotan insektisida sistemik Tamaron 0,2%. Pemberian insektisida melalui infus lebih dianjurkan untuk menghindari pengaruh jelek terhadap kumbang penyerbuknya. Penyakit yang sering menyerang, terutama di daerah beriklim basah adalah penyakit blendok (lh’plodia sp.), mati pucuk (Gloeosporium sp.), dan penyakit pascapanen (Botryodiplodia sp.) yang menyebabkan buah mangga cepat membusuk pada bagian pangkalnya. Namun, penyakit ini dapat menyerang batang sambungan bibit mangga bila kondisi lingkungan tanaman lembap dan dingin. Serangan Diplodia yang sangat merusak batang dapat diatasi dengan mengoleskan larutan Benlate 0,3% atau lisol 20-50% pada luka yang telah dibersihkan lebih dulu.

Panen dan Pasca Panen

Buah mangga dipanen setelah tua benar. Cirinya, bagian pangkal buah telah membengkak rata dan warnanya mulai menguning. Pemungutan buah yang belum tua benar menyebabkan rasanya agak asam dan kelat (mutu rendah). Umur buah dipanen kira-kira 4-5 bulan (110-150 hari) sejak bunga mekar (anthesis). Pemetikan harus hati-hati, tidak boleh jatuh, dan getahnya tidak boleh mengenai buah mangga tersebut. Umumnya, tanaman mangga berbunga pada bulan Juli-Agustus. Buah matang dapat dipanen pada bulan September-Desember. Buah harus dibersihkan dari kutu, jelaga, dan getah yang menempel.

Manfaat Buah Mangga

Manfaat Buah Mangga



Buah Mangga

Buah Mangga

Sebagian besar energi mangga berasal dari karbohidrat berupa gula, yang membuatnya terasa manis. Kandungan gula ini didominasi oleh gula golongan sukrosa. Kandungan gula dalam mangga berkisar 7-12 persen. Namun, jenis mangga manis dapat mencapai 16-18 persen.

Antioksidan
Mangga pun merupakan sumber beta-karoten , kalium, dan vitamin C. Beta-karoten adalah zat yang di dalam tubuh akan diubah menjadi vitamin A (zat gizi yang penting untuk fungsi retina). Beta-karoten (dan vitaminC) juga tergolong antioksidan, senyawa yang dapat memberikan perlindungan terhadap kanker karena dapat menetralkan radikal bebas. Radikal bebas adalah molekul-molekul tak stabil yang dihasilkan oleh berbagai proses kimia normal tubuh, radiasi matahari atau kosmis, asap rokok, dan pengaruh-pengaruh lingkungan lainnya.

Di dalam tubuh, mayoritas radikal bebas berasal dari proses kimia kompleks saat oksigen digunakan di dalam sel. Radikal-radikal bebas yang secara kimia tidak lengkap tersebut dapat �mencuri� partikel dari molekul-molekul yang lain.

Ia kemudian menghasilkan senyawa-senyawa abnormal dan membuat reaksi berantai yang dapat merusak sel, dengan menyebabkan perubahan mendasar pada materi genetis dan bagian-bagian penting sel lainnya. Sederhananya, cara radikal bebas merusak sel-sel tubuh, sama dengan proses oksigen menyebabkan kertas berubah menjadi kuning atau mentega menjadi tengik. Zat-zat gizi antioksidan, seperti beta-karoten dan vitamin C, membuat radikal bebas tak berbahaya dengan menetralkannya.

Zat-zat gizi antioksidan itu terkandung melimpah pada buah mangga. Kandungan beta-karoten dan vitamin C (beserta kalium, aktivitas vitamin A, karbohidrat, energi dan air) dari beberapa macam mangga tiap 100 gram dapat dilihat pada beberapa perpustakaan.

Vitamin C
Di samping berfungsi sebagai antioksidan, vitamin C memiliki fungsi menjaga dan memacu kesehatan pembuluh-pembuluh kapiler, kesehatan gigi dan gusi. Ia membantu penyerapan zat besi dan dapat menghambat produksi natrosamin , satu zat pemicu kanker. Vitamin C mampu pula membuat jaringan penghubung tetap normal dan membantu penyembuhan luka.

Kandungan vitamin C mangga cukup layak diperhitungkan. Setiap 100 gram bagian mangga masak yang dapat dimakan memasok vitamin C sebanyak 41 mg, mangga muda bahkan hingga 65 mg. Berarti, dengan mengkonsumsi mangga ranum 150 gram atau mangga golek 200 gram (1/2 buah ukuran kecil), kecukupan vitamin C yang dianjurkan untuk laki-laki dan perempuan dewasa per hari (masing-masing 60 mg) dapat terpenuhi.

Kalium
Kalium mempunyai fungsi meningkatkan keteraturan denyut jantung, mengaktifkan kotraksi otot, dan membantu tekanan darah. Konsumsi kalium yang memadai dapat mengurangi efek natrium dalam meningkatkan tekanan darah, dan secara bebas memberikan kontribusi terhadap penurunan risiko karena stroke.

Satu penelitian menunjukkan bahwa bila seseorang menambahkan sepotong buah tinggi kalium ke dalam pola makanan sehari-hari, risiko terkena stroke fatal dapat dikurangi sebesar 40 persen. Konsumsi ekstra kalium sebanyak 400 mg setiap hari dapat mengurangi kemungkinan mendapat penyakit jantung dan pembuluh darah.

Kalium terdapat melimpah pada mangga. Tiap 100 gram mangga terkandung kalium sebesar 189 mg. Dengan mengkonsumsi sebuah mangga harumanis ukuran sangat kecil (minimal 250 gram), atau sebuah mangga gedong ukuran sedang (200-250 g), kecukupan kalium sebanyak 400 mg per hari dapat terpenuhi.

Anda yang ingin membeli mangga bisa memilih mangga yang baik dengan warna hijau kekuning-kuningan, kulit licin, dan aroma yang manis. Hindarilah memilih buah yang terlalu keras atau terlampau lembek, memar, atau berbau fermentasi.


Macam-Macam Mangga

Mangga Yahangir



Mangga Mothienko



Mangga Malgova



Mangga Liar



Mangga Khirsapati Malda



Mangga Kensington Apple



Mangga Hyman Phasand


Mangga Duren



Mangga Black Yandras



Mangga Bangalora




Mangga Bahdar Kandi




Mangga Alphonso



Mangga Haden
  • Buah matang berwarna merah orange
  • Rasa manis, agak berserat
  • Aroma harum
  • Bobot buah 200 - 400 gr
  • Mulai berbuah umur 1 th dari bibit





Mangga Irwin
  • Buah matang berwarna merah keunguan
  • Rasa manis, agak berserat
  • Aroma harum
  • Bobot buah 200 - 400 gr
  • Mulai berbuah umur 1 th dari bibit




Mangga Sala
  • Buah matang berwarna kuning
  • Rasa manis, tidak berserat
  • Biji tipis
  • Bobot buah 300 - 400 gr
  • Mulai berbuah umur 1 th dari bibit






Mangga Falan
  • Buah berwarna hijau, bentuk memanjang ujung runcing
  • Buah muda manis renyah / crispy
  • Buah tua tetap berwarna hijau, rasa sangat manis
  • Bobot buah 250 - 400 gram
  • Mulai berbuah umur 2 th dari bibit

Berkebun Mangga Gadung


Buah mangga merupakan salah satu komoditas andalan sektor pertanian. Berbagai jenis buah mangga ditanam di berbagai wilayah di Indonesia, salah satunya adalah mangga gadung.

Mangga jenis ini banyak ditanam di wilayah Pasuruan, Jawa Timur. Salah satu sentra perkebunan mangga di Pasuruan terdapat di Kecamatan Rembang, dengan luas areal kebun mangga sekitar 750 hektar.

Jenis mangga yang ditanam disini adalah mangga gadung 21, yang sudah terkenal kemana-mana. Keistimewaan mangga jenis ini, ukuran buahnya besar, dan rasanya sangat manis, sehingga terasa segar bila dimakan.

MANGGA


Musim mangga akan segera tiba...

Mangga (Mangifera) adalah sejenis buah-buahan yang mungkin setiap orang menyukainya.

Pohon mangga banyak di jumpai di sekitar kita, di pekarangan rumah,di dikebun-kebun, dan dipinggir jalanpun banyak dijumpai pohon mangga. Karena bisa tumbuh di wilayah tropis di seluruh dunia.

Sebagian ahli menyebutkan bahwa marga ini beranggotakan sekitar 35-40 spesies, namun ada pula yang memperkirakan anggotanya mencapai hampir 70 spesies. Borneo memiliki jumlah jenis terbanyak, sekitar 31 spesies, sehingga diperkirakan sebagai salah satu pusat keragaman jenisnya.

Jenis-jenisnya, di antaranya adalah:

  • Mangifera altissima Blanco, (sinonim: M. rumphii, M. merrili, Buchanania reticulata); medang kok, embacang (Ind.), paho, pahutan (Tagalog). Buahnya dimakan, baik muda maupun tua, segar ataupun diolah. Dipasarkan secara lokal di Filipina dan Indonesia timur (Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku dan Papua) sampai ke Solomon.
  • Mangifera applanata Kostermans. Pohon tinggi sampai 40 m, kayunya berkualitas cukup baik sebagai bahan bangunan meski tidak begitu awet. Buahnya yang sangat masam digunakan sebagai campuran sambal. Sering dan banyak ditanam di kebun.
  • Mangifera caesia Jack (sin. M. verticillata); binjai, belenu, beluno (Mly., Ind.), binglu (Sd.), wani (Bali), bauno, bayuno (Cebu, Bisaya), bin yaa (Thailand). Buah masak berbau sangat harum; dimakan segar atau digunakan sebagai campuran minuman. Daging buah masak juga diawetkan untuk campuran sambal.
  • Mangifera campnospermoides Kostermans. Endemik di Kalimantan.
  • Mangifera casturi Kostermans; mangga kasturi. Endemik di Borneo. Buahnya kecil, sekitar 4,5 × 6 cm, hijau, merah jambu atau kehitaman, manis dan disukai orang.
  • Mangifera cochinchinensis Pierre; mamuang-kilen (Thai). Endemik di Thailand dan Indocina. Buah cukup digemari penduduk setempat.
  • Mangifera decandra Ding Hou; konjot, konyot besi (Kalimantan), binjai, komang bakad (Sumatra). Buah serupa binjai yang besar, 8-10,5 × 12-16 cm, masam rasanya.
  • Mangifera dewildei Kostermans. Endemik di Sumatra.
  • Mangifera duperreana Pierre (sin. Phanrangia poilanei); mamuang kau (Thai). Menyebar di Thailand dan Indocina, sangat jarang.
  • Mangifera foetida Loureiro (sin. M. horsfieldii); bacang, embacang, macang (Ind., Mly.), limus (Sd.), ma chai (Thai), asam hambawang (Kalsel), bakumpai (Kalteng). Buah mengandung getah yang tajam dan gatal. Buah muda direndam di air garam, sebelum digunakan dalam rujak, asinan atau sambal. Pada buah yang masak, getah gatal terbatas berada pada kulit, sehingga setelah cukup tebal dikupas, daging buahnya yang manis masam aman untuk dikonsumsi langsung dalam keadaan segar. Bau keras harum serupa terpentin.
  • Mangifera gedebe Miquel; kedepir (Jw.), gedepir (Sum.), kepi (Kal.), repik, repeh (Kalteng). Buah dimakan ketika muda. Buah masak terlalu sedikit dagingnya, keras dan masam. Pohon tepi sungai, tepi danau dan daerah berawa. Sudah langka.
  • Mangifera griffithii Hooker f. (sin. M. microphylla, M. sclerophylla, M. beccari); asam rawa, rawa-rawa, rawah, raba (Kal.). Buah kuning kemerahan sampai kehitaman, enak dan manis rasanya.
  • Mangifera havilandii Ridley; asam bulitisan, asam damaran, asam raba (Mly.). Tersebar luas di Borneo, jarang. Buah kecil tetapi manis.
  • Mangifera indica L.; mangga. Buah beraneka bentuk, ukuran, dan rasanya. Merupakan komoditas perdagangan internasional dan dibudidayakan secara luas di dunia.
  • Mangifera inocarpoides Merril et Perry. Papua Nugini.
  • Mangifera kemanga Blume (dahulu dimasukkan ke dalam M. caesia var. kemanga. syn. M. polycarpa); kemang. Sangat mirip binjai, dan daerah persebarannya bertumpang tindih. Buah muda kemang dapat dirujak.
  • Mangifera lagenifera Griffith; lanjut, langoot (Mly.). Buah masam dan berserabut.
  • Mangifera lalijiwa Kostermans; mangga lalijiwa. Buah seperti mangga, terancam kepunahan.
  • Mangifera laurina Blume (sin. M. longipes, M. parih, M. sumatrana); mangga pari (Sd.), empelam, mempelam (Mly.), pelem kecik (Jw.), asam buluh (Kalsel), apali (Fil.), mamuang kaleng (Thai). Pohon dan buahnya mirip dengan mangga, M. indica, hanya lebih kecil, kuning pucat, dengan daging buah berwarna kuning, lembut, berserat dan penuh sari buah.
  • Mangifera leschenaultii Marchand; berkerabat dekat dengan bacang, M. foetida.
  • Mangifera macrocarpa Blume (sin. M. fragrans Maingay ex Hooker f.); macang api (Mly.), haju (Sum.), ki pari (Sd.). Menyebar di Thailand, Semenanjung Malaya, Sumatra, Borneo dan Jawa Barat. Buah besar dan dapat dimakan.
  • Mangifera magnifica Kochummen. Pohon besar, hingga 54 m. Buahnya masam dan biasa digunakan sebagai campuran sambal.
  • Mangifera mekongensis
  • Mangifera microphylla Griffith ex Hooker f. Hanya satu kali tercatat dari Serawak.
  • Mangifera minor Blume; fo karuku (Slw.), koai (Papua). Buahnya sepat, kayunya untuk perabot rumahtangga.
  • Mangifera minutifolia Evrard. Vietnam. Buahnya dimakan.
  • Mangifera monandra Merril (sin. M. philippinensis); kalamansanai (Tagalog). Buahnya dimakan ketika muda.
  • Mangifera odorata Griffith (sin. M. foetida var odorata, var kawini dan var bombom, M. oblongifolia); kuweni, kaweni, kweni, kuini, kebembem, bembem (Mly., Jw. Dan Sd.), huani, wani, uani, juani (Fil.), mamuang chingreet, kinning (Thai). Seperti bacang, hanya lebih harum dan halus, rasanya manis asam dengan sari buah yang banyak, sangat enak.
  • Mangifera pajang Kostermans; asam payang (Kutai, embawang, hambawang, hambangan, bambangan (Mly.). Endemik di Borneo. Buah berukuran besar, bulat atau bulat telur, 6,5-17 × 9,5-30 cm, kasar dan kecoklatan, dengan daging buah yang manis-asam dan harum, kuning tua, berserat.
  • Mangifera pedicellata Kostermans. Endemik di Karimunjawa.
  • Mangifera pentandra Hooker f. (sin. M. lanceolata); mangga bemban, pauh asal, pauh damar (Mly.), mamuang paa (Thai). Seperti mangga pari (M. laurina).
  • Mangifera persiciformis. Endemik di Yunnan, Cina selatan.
  • Mangifera quadrifida Jack (sin M. rigida, M. spathulaefolia, M. langong, M. maingayi, M. longipetiolata); asam kumbang, asam rawa (Mly.), sommuang khan (Thai). Di Semenanjung Malaya, Sumatra dan Borneo. Buah rasanya manis asam. Jarang.
  • Mangifera reba Pierre; svai reba, svai meas (Kamboja). Menyebar di Vietnam dan Kamboja. Buahnya dimakan.
  • Mangifera rubropetala Kostermans. Dari Sumatra, Jawa dan Borneo.
  • Mangifera rufocostata Kostermans; asam kiat. Terbatas di Indonesia dan Malaysia.
  • Mangifera siamensis Warburg ex Craib; muang khi-ya (Thai). Terbatas di Thailand.
  • Mangifera similis Blume; tajas, asam rawa, asam (Mly.), pipit (Kal.). Buahnya dimakan, asam manis. Terbatas di Sumatra dan Kalimantan.
  • Mangifera sumbawaensis Kostermans. Terbatas di Sumbawa dan Flores.
  • Mangifera swintonioides Kostermans. Buah hanya berguna untuk sambal.
  • Mangifera sylvatica Roxburgh; muang kluai (Thai). Menyebar mulai dari India hingga Indocina. Buah berukuran kecil, manis asam.
  • Mangifera taipa Buch.-Hamilton. Endemik di Maluku (?).
  • Mangifera torquenda Kostermans; asam putar. Ditanam untuk buahnya yang manis asam, yang dibuka dengan cara yang khas: diiris melingkar sepanjang kulit di tengah buah, lalu kulitnya diputar untuk melepaskan isinya.
  • Mangifera zeylanica

Saya suka sekali buah mangga yang sudah matang dan manis, apapun jenisnya. Asal mateng dan manis pasti saya sukai.